Penghasilan, Perlindungan dan Penghargaan
Terhadap Guru Masih Rendah
Jakarta, Pelita
Mutu pendidikan di Indonesia hingga saat ini masih dinilai rendah dibanding dengan negara-negara lain, menurut Ketua Umum Pengurus Besar (PB) PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) Dr Sulistiyo, karena ada 6 faktor yang harus diperbaiki.
Hal itu dikatakan Sulistiyo saat memberikan orasi ilmiah dalam acara Wisuda Sarjana S1 Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Kusumanegara, kemarin.
Menurutnya, mutu pendidikan rendah karena beberapa faktor. Pertama, manajemen/birokrasi pendidikan masih belum baik, diantaranya pengelolaan pendidikan cenderung kaku, birokratis dan belum sepenuhnya mampu mengembangkan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), pengelolaan pendidikan belum efisien dan efektif, birokrasi pendidikan banyak yang tidak mempunyai kemampuan memadai untuk merancang program dan melaksanakannya dengan berbasis kualitas dan pengangkatan birokrasi pendidikan kental dengan nuansa politik.
Terkait dengan guru, kata Sulistiyo, masih rendahnya mutu dan profesionalisme guru, seperti penguasaan materi pembelajaran, penguasaan metode mengajar, kreativitas, kemampuan mengevaluasi, mengelola kelas dan membimbing siswa.
Selain itu, kesejahteraan (kesra) guru meliputi penghasilan, perlindungan, ketenangan, karier dan penghargaan perlu diperjuangkan. Kualifikasi guru juga belum memenuhi ketentuan dan persebaran guru tidak merata.
Belum baiknya mutu pendidikan, juga karena kurang sarana dan prasarana pendidikan. Hampir 50 persen infrastruktur/bangunan sekolah rusak, ujarnya. Selain itu, belum memiliki laboratorium yang memadai, perpustakaan belum efektif, sarana pendidikan olahraga dan kesenian sangat tidak memadai.
Pendekatan pendidikan lebih menekankan pada input dan output, kurang memperhatikana aspek proses pendidikan, ujarnya.
Menurutnya, kurang dan rendahnya biaya pendidikan baik dari APBD/APBN dan partisipasi masyarakat dan praktik pendidikan diceraikan dari pemikiran politik menyebabkan pendidikan tidak hanya buta politik tetapi alergi bahkan takut politik, political will dan implementasi kebijakan tidak berpihak pada pendidikan.
Sementara itu, seusai memberikan orasi ilmiah, Ketua Umum PB PGRI langsung menerima secara simbolis bahwa lulusan STKIP Kusumanegara menjadi anggota PGRI.
Kepala Dinas Pendidikan Menengah dan Tinggi (Dikmenti) Provinsi DKI Jakarta Margani M Mustar saat memberikan sambutan mengatakan Pemda DKI Jakarta melalui program penyetaraan dan beasiswa memberikan kesempatan kepada guru untuk kuliah kembali pada perguruan tinggi atas biaya pemerintah provinsi DKI Jakarta dab APBN.
Program ini bekerjasama dengan LPTK dan Perguruan Tinggi. Salah satu LPTK yang melaksanakan program tersebut adalah perguruan tinggi STKIP Kusumanegara, ujarnya.
Komitmen Pemda DKI Jakarta terhadap pembangunan sektor pendidikan sudah sangat jelas karena pada tahun 2007 lalu dikucurkan dari anggaran APBD tidak kurang dari 21 persen.
Ini berarti sudah melampaui anggaran pendidikan nasional yang dituntut Undang-Undang yaitu 20 persen dari APBN atau APBD, katanya.
Menurut dia, Pemda DKI Jakarta memberikan penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya kepada STKIP Kusumanegara sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan yang telah membantu peningkatan mutu pendidikan melalui program kualifikasi pendidikan strata satu bagi guru dan calon guru di Jakarta.
Ketua STKIP Kusumanegara Jakarta yang juga Bendahara Umum PGRI Drs. H. Sugiharto MM mengatakan peserta wisuda sarjana strats 1 STKIP Kusuma Negara Semester Genap Tahun Akademik 2007/2008 diikuti sebanyak 802 wisudawan wisudawati dengan rincian sebagai berikut, jurusan pendidikan Bahasa Inggris sebanyak 111 wisudawan, jurusan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan sebanyak 609 wisudawan dan jurusan pendidikan matematika sebanyak 82 wisudawan.
Dengan pelaksanaan wisuda ini, jumlah alumni STKIP Kusumanegara Jakarta bertambah menjadi 4.443 alumni, terdiri dari jurusan Pendidikan Bahasa Inggris 667 orang, jurusan PPKn 3.052 orang dan jurusan pendidikan Matematika 724 orang.
Dari : www.hupelita.com
Wednesday, April 22, 2009
Penghasilan, Perlindungan dan Penghargaan
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment